TANJUNGPURA.ID (SANGGAU) – Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji menghadiri silaturahmi bersama ratusan masyarakat di Desa Suka Mulya, Kecamatan Parindu, Kabupaten Sanggau, Sabtu (21/9). Tiba di lokasi sekitar pukul 11.00 siang, Sutarmidji, dan rombongan langsung disambut meriah dengan musik kasidah yang dimainkan oleh kelompok emak-emak.
Masyarakat di sana begitu antusias menyambut mantan gubernur Kalbar periode 2018-2023 itu. Di sepanjang jalan menuju tempat pertemuan, berbagai lapisan masyarakat menunggu di kiri, dan kanan jalan. Mereka penuh semangat mengucapkan selamat datang kepada Bacagub Kalbar itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain bersilaturahmi dengan sosok Sutarmidji yang pernah memimpin Kalbar, dan kembali mencalonkan diri sebagai gubernur, pertemuan itu benar-benar dimanfaatkan masyarakat. Seperti disampaikan Kepala Desa Suka Mulya, Mahkun Said. Ia mengatakan wilayah desa tersebut masih cukup banyak memerlukan sentuhan pembangunan. Salah satunya infrastruktur jalan.
“Jalan pemerintah daerah (jalan kabupaten) itu ada sekitar delapan kilometer yang masih kondisi tanah atau bebatuan. Untuk jalan dusun di Desa Suka Mulya, alhamdulillah (sebagian) sudah terbantu lewat pokir (anggota DPRD), jadi jalan sudah dirabat beton,” ungkapnya.
Untuk itu, Mahkun berharap dengan kedatangan Sutarmidji, maka bisa membawa berkah bagi desanya. Sebab masih cukup banyak jalan-jalan di desa yang membutuhkan perhatian. “Masih ada sekitar 4.000 meter jalan dusun yang harus dibangun, jadi masih banyak jalan dusun yang memerlukan perhatian,” katanya.
Tak hanya itu, Mahkun juga meminta kepada Sutarmidji untuk membantu pemasaran produk-produk kerajinan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dihasilkan waga desa. Ia menyebut sebagian produk UMKM di sana sudah mendapatkan legalitas, baik sertifikasi halal dari MUI, maupun izin edar dari BPOM.
“Mohon dukungan dari Bapak Sutarmidji untuk terus membina warga Desa Suka Mulya, yang hari ini juga ada warga yang kami kirim ke Pontianak untuk mengikuti pelatihan, menimba ilmu tentang UMKM, makanan, pijit, dan cukur rambut. Saya sangat berterimakasih kepada Bapak Sutarmidji yang telah memberikan perhatian ke Desa Suka Mulya,” ucapnya.
Menjawab aspirasi masyarakat yang disampaikan kepala desa, Sutarmidji mengatakan, dirinya sudah merasakan sendiri kondisi jalan menuju Desa Suka Mulya yang sebagian masih rusak. Namun, karena jalan tersebut merupakan jalan kabupaten, maka menurutnya harus ada sinergi antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab), dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov). Ke depan, jika kembali terpilih sebagai gubernur, dirinya siap untuk memperjuangkan perbaikannya.
“Masalahnya ini jalan kabupaten, itu provinsi bisa membantu intervensi, tetapi harus lewat bupati. Kami (Pemprov) bantu dananya, tapi yang melaksanakan bupati, tidak bisa kita langsung tangani, karena jalan itu ada kewenangan pusat, provinsi, dan kabupaten,” jelasnya.
Meski demikian, Pemprov menurutnya tetap bisa membantu, namun harus ada usulan dari bupati terlebih dahulu. “Nanti bupati mengusulkan nanti kita (Pemprov) bantu, itu bisa dengan hibah. Tapi kalau kita (Pemprov) langsung menangani, tidak bisa, kecuali diambil alih menjadi jalan provinsi baru boleh, kecuali kondisi darurat karena untuk keselamatan,” terangnya.
Terkait pengembangan UMKM, Midji-sapaan karibnya menyebutkan selama ini, Pemprov memang rutin mengadakan program pelatihan-pelatihan. Seperti salah satunya inkubator bisnis yang bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI). “Itu seperti kursus tiga bulan lebih nanti baru diwisuda, jadi pengusaha kita akseskan modal ke bank dengan KUR, tadi di sini (misalnya) ada usaha apa, lalu koordinasi dengan Disperindag Sanggau apa yang perlu dibantu,” ujarnya.
Biasanya lanjut dia, produk UMKM yang dibantu, adalah untuk pengemasannya agar lebih baik, dan menarik. Sehingga produk tersebut bisa bersaing dengan produk-produk yang sudah masuk industri besar.
“Coba beli snack-snack itu, seperti ciki itu, kemasannya bagus, maka orang sekarang itu melihat kemasan, inovasi seperti itu yang perlu. Insyallah apa yang saya sampaikan, saya wujudkan,” tegasnya.
Selain menemui masyarakat, di sana Sutarmidji juga sekaligus silaturahmi dengan para pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Hidayah Sukamulya, dan pengurus Masjid Jami Amalussholihin, Kabupaten Sanggau. Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan kesanggupan untuk membantu agar pembangunan gedung baru Masjid Jami Amalussholihin bisa diwujudkan.
“Tadi saya tanya katanya kubahnya (butuh) Rp150 juta sudah ada uangnya, dindingnya dengan atapnya (butuh) Rp250 juta (belum ada uangnya). Saya bilang, saya bantu carikan duitnya Rp250 juta, saya cari kan donaturnya, jadi saya tukang cari kan dana, kalau (dapatnya) kurang dari itu (Rp250 juta) baru saya nambah, tapi kalau sudah ada sebesar itu, baru kita (bantu) yang lain,” paparnya.
Tapi yang pasti untuk kebutuhan sajadah masjid, ia siap membantu secara penuh dari dirinya pribadi. Yakni untuk kebutuhan masjid dengan ukuran 20 meter kali 21 meter atau seluas 420 meter persegi itu. Selain luas, karpet atau sajadah yang disiapkan kata dia juga tebal, dengan ketebalan 15 milimeter (mm).
“Nanti saya kirim dulu enam gulung, kalau (masjid) sudah berfungsi seluruhnya, saya kirim lagi sisanya,” janjinya.