TANJUNGPURA.ID (SHANGHAI) — Di HUAWEI CONNECT 2024, Executive Director of the Board, Huawei, dan CEO, Huawei Cloud, Zhang Ping’an, menyampaikan presentasi berjudul “Thrive with the Cloud: Reshaping Industries with AI” (Berkembang dengan Komputasi Awan: Membuat Terobosan di Berbagai Industri dengan AI). Menurut Zhang, berbagai perusahaan harus menangkap peluang di era teknologi pintar, serta memanfaatkan AI untuk membangun daya saing. Kuncinya, mengadopsi pola pikir AI-native.23 September 2024
Pertama, sebuah perusahaan harus aktif menyambut kehadiran AI, mengeksplorasi berbagai skenario industri, serta mengembangkan platform enterprise AI. Dengan demikian, AI dapat melayani bisnis utama. Kini, Huawei Cloud Pangu Models telah diaplikasikan di lebih dari 30 industri dan 400 skenario.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kedua, daya komputasi AI berperan besar. Sebuah perusahaan harus membangun infrastruktur komputasi awan AI-native yang sesuai kebutuhan. Zhang pun resmi meluncurkan CloudMatrix yang menghubungkan dan menghimpun seluruh sumber daya komputasi, termasuk CPU, NPU, DPU, dan memori. CloudMatrix menandakan evolusi dari konsep komputasi monolithic menuju matriks. CloudMatrix terdiri atas infrastruktur komputasi awan AI-native yang menghimpun seluruh sumber daya komputasi, menjadikan sumber daya tersebut bersifat peer-to-peer, serta melakukan komposisi. Hal tersebut memberikan daya komputasi AI yang berjumlah masif bagi sebuah perusahaan.
Ketiga, kualitas data menentukan efektivitas model AI. Kita harus membangun basis data yang berorientasi pada ilmu pengetahuan agar data bisa melayani AI secara lebih baik. Huawei Cloud telah memperbarui DataArts agar pelanggan memperoleh basis data yang berorientasi pada AI dan ilmu pengetahuan. DataArts terbaru menawarkan sejumlah fitur termasuk AI+data convergence engine, data development and governance, knowledge services, serta AI+data application enablement services.
Keempat, membangun model AI yang cocok menurut aplikasi bisnis. Kita harus meninggalkan miskonsepsi bahwa model yang lebih baik adalah model AI yang berskala besar. Segala kebutuhan tidak dapat terpenuhi hanya dengan satu model dasar AI. Pangu Models 5.0 tersedia dalam skala yang berbeda-beda, memiliki miliaran parameter, puluhan miliar parameter, ratusan miliar parameter, bahkan triliunan parameter. Rangkain lengkap model Pangu memenuhi hampir segala kebutuhan aplikasi bisnis.
Di sisi lain, model Pangu 5.0 Huawei Cloud meningkatkan spatiotemporal controllable generation (STCG) dalam bidang multimodal generation. Untuk swakemudi (autonomous driving), model Pangu mampu menghasilkan skenario berkendara yang menyerupai model fisik secara akurat. Model pangu juga dapat membuat berbagai video seperti kondisi berkemudi biasa, menampilkan kondisi jalanan yang acak, serta gaya berkendara sehari-hari dan agresif. Maka, perusahaan otomotif dapat melatih moda swakemudi secara lebih efisien.
Huawei Cloud resmi meluncurkan Solusi Mainframe-to-Cloud untuk membantu klien mengembangkan sistem inti baru pada komputasi awan dengan ketersediaan yang tinggi, O&M mudah, serta agilitas yang lebih baik. Hal tersebut membantu klien mencapai ketersediaan layanan yang tinggi hingga 99,999% di sektor finansial. Kini, sebagian besar bank di Tiongkok telah memilih Huawei untuk mengembangkan sistem inti baru pada komputasi awan.
Tao Jingwen, Director of the Board, Huawei, serta President, Quality, Business Process & IT Mgmt Dept, membahas kilas balik transformasi digital Huawei. Huawei telah mengembangkan sebuah metodologi yang terdiri atas tiga jenjang, lima fase, dan delapan langkah. Ketiga jenjang ini menjadi terobosan dalam bisnis teknologi pintar, pengembangan dan implementasi model AI, serta optimalisasi aplikasi pintar. Sementara, kelima fase melibatkan identifikasi skenario yang tepat, mengubah berbagai proses, mentransformasi berbagai organisasi, mengoptimalkan data perusahaan, serta mengadopsi berbagai aplikasi AI.
Bruno Zhang, CTO, Huawei Cloud, menyampaikan presentasi seputar peran Huawei Cloud dalam memanfaatkan AI guna merombak pusat data, infrastruktur, dan layanan komputasi awan. Dia juga membahas konstruksi komputasi awan AI-native yang mempercepat perkembangan teknologi pintar di berbagai industri. Sistem asisten Pangu “1+N”, dilansir Zhang, menandakan kehadiran era baru dalam interaksi layanan komputasi awan. Sistem ini meliputi Pangu Doer, berbagai kasus penggunaan dalam litbang produk, analisis data, keamanan, dan kolaborasi di kantor. Dalam penggunaan tersebut, model Pangu dilatih dengan data berdasarkan skenario spesifik, keahlian, dan praktik yang meningkatkan layanan komputasi awan dan efisiensi lewat AI yang dirancang khusus.