TANJUNGPURA.ID (PONTIANAK) – Calon wakil Gubernur Kalimantan Barat, nomor urut 1, Didi Haryono menyerukan pentingnya merawat persatuan dan persaudaraan sebagaimana yang diajarkan semua agama, termasuk Konghucu. Hal ini disampaikan Didi Haryono usai menghadiri dua rangkaian kegiatan peringatkan hari kelahiran Nabi Kongzi 2575 di Pontianak, pada Minggu (29/9/2024).
Dua kegiatan ini, digelar terpisah. Pertama, kegiatan peringatan tersebut dilaksanakan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia atau MATAKIN Provinsi Kalbar. Sementara kegiatan kedua juga digelar Yayasan Bhakti Suci Pontianak.
Kehadiran Didi Haryono pada dua kegiatan ini disambut antusias tokoh-tokoh Tioghoa. Sambutan hangat, dan pelukan menjemput kehadiran mantan Kapolda Kalbar itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pria kelahiran Sambas 1962 tahun ini, dengan ramah menyalami sejumlah tokoh Tionghoa yang hadir dalam kegiatan itu.
Didi mengatakan, seluruh agama mengajarkan nilai-nilai kebaikan, termasuk pula agama Konghucu yang juga menuntun manusia berbudi pekerti baik, rendah hati, menjunjung tinggi persaudaraan, dan kemanusiaan.
“Dalam agama Islam yang saya imani, juga sama. Kewajiban manusia berakhlak mulia atau akhlakulkarimah,” ungkapnya.
Nilai-nilai hidup yang baik ini, telah dicontohkan nabi konghucu dan mesti jadi pedoman dalam merawat persaudaraan dan keberagaman. Apalagi, tema dalam peringatan hari lahir nabi kongzi tersebut sangat dalam.
“Seorang Jun Zi (Susilawan) mau berlomba, tetapi tidak mau berebut, mau berkumpul, tetapi tidak mau berkomplot,” ungkapnya.
Menurut, Didi tema yang diangkat sangatlah relevan dengan kondisi dimana akan memilih pemimpin daerah. Yakni, bagaimana menciptakan kehidupan yang saling menghormati dan toleransi.
“Apapun identitas etnis, golongan dan agama, kita harus bersungguh-sungguh membangun kehidupan yang rukun, harmoni dan saling menghargai sesama umat manusia,” ungkapnya.
Disamping itu, seluruh pihak juga harus merawat kepentingan bangsa di atas segalanya.
“Harapan kita penyelenggaraan Pilkada dapat berjalan kondusif, pilihan berbeda biasa. Tapi persatuan dan kesatuan bangsa di atas segalanya,” pungkasnya.