TANJUNGPURA.ID (SAMBAS) – -Bakal calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji berkunjung ke Pelabuhan Pasar Ikan Selakau di Kecamatan Selakau, Kabupaten Sambas, Senin (9/9) pagi. Dalam kesempatan itu, Sutarmidji yang turut didampingi bakal calon bupati Sambas Fahrur Rofi bersilaturahmi dengan warga, dan juga nelayan di sana.
Mantan gubernur Kalbar periode 2018-2023 itu juga sempat berbincang, dan berdialog dengan para nelayan setempat. Midji-sapaan karibnya turut menanyakan terkait persoalan-persoalan yang dihadapi warga di sana, khususnya para nelayan.
Seperti disampaikan, salah satu warga Desa Gayung Bersambut, Kecamatan Selakau Gunawan, mereka di sana berharap ada perhatian pada dua hal penting. Yang pertama soal prasarana bagi nelayan, seperti peti fiber ikan yang memadai. Kemudian yang kedua, soal kepesertaan BPJS Kesehatan, agar mereka mudah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ada dua hal yang kami minta, pertama fiber ikan berkapasitas 50 liter. Kedua, masalah BPJS, ini salah satu hal juga. Kita tahu banyak BPJS (warga) yang mati,” ungkap Gunawan yang sehari-hari bekerja sebagai cengkau ikan itu.
Aspirasi tersebut, kemudian langsung ditanggapi Midji. Ia pun menyarankan agar seluruh nelayan di sana membuat kelompok-kelompok nelayan. Agar kemudian, para nelayan tersebut, bisa dengan mudah mendapat akses bantuan dari pemerintah.
Sedangkan mengenai BPJS kesehatan, ia meminta aparat setempat aktif mendata masyarakat tidak mampu. Karena pemerintah memiliki program Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
“Soal BPJS harus segera diurus, jangan nunggu sakit baru diurus. Pemprov Kalbar selalu menyediakan anggaran untuk premi bagi masyarakat tak mampu, belum lagi dari pemerintah pusat. Harusnya dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), masyarakat tidak mampu harus dapat (PBI),” tegasnya.
Untuk itu, Midji juga berharap warga selalu pro aktif mengurus ke pihak terkait, agar masalah tersebut tak berlarut.
“Kalau kita peduli, kita harus pro aktif, tanya ke kades (kepala desa). Kalau tidak ada, harus aktif, kades harus segera tindaklanjuti,” harapnya.
Tak hanya itu, secara umum Midji menilai, untuk Kabupaten Sambas sendiri, di masa kepemimpinannya sebagai gubernur pada 2018-2023 lalu, hal-hal yang menjadi tanggungjawab Pemprov hampir tuntas dilaksanakan.
“Di Sambas ini sudah hampir selesai, jalan provinsi di Sambas hampir tuntas. Kemudian ada (pembangunan) Jembatan Sungai Sambas Besar (oleh pemerintah pusat), bisa direalisasikan ketika saya minta pada Pak Presiden Jokowi (saat kampanye menuju periode kedua). Beliau oke, langsung dibangun. Insyaallah November (2024) selesai,” katanya.
Namun khusus di Kecamatan Selakau, ia merasa ke depan memang perlu ditata lebih baik lagi.
“Di Selakau ini masih perlu ditata. Insyaallah nanti jika diberi amanah, kami akan tata supaya rapi. Saya kembali maju (sebagai gubernur) bersama Pak Didi, yang kelahiran di Sambas, dan tumbuh besar di Singkawang,” pungkasnya.
Sementara itu, bakal calon bupati Sambas Fahrur Rofi memuji kinerja Midji selama menjabat di periode pertama sebagai gubernur. Ia mengatakan, ketika Midji menjabat, banyak orang-orang asal Sambas yang diberi kepercayaan untuk menjabat di jajaran Pemprov.
“Itu menunjukkan beliau peduli dengan orang Sambas. Jadi kita orang Sambas nyaman koordinasi. Pak Didi wakilnya pun lahir di Sambas, saya yakin kepedulian beliau terhadap Sambas tidak akan luntur. Mari kita bantu beliau, kita menangkan beliau di Pilgub Kalbar 2024,” ajak Rofi.