Harganas ke 31, Harisson Ajak Kolaborasi Siapkan Generasi Berkualitas Sambut Indonesia Emas 2045

- Editor

Sabtu, 29 Juni 2024 - 18:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson

Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson

TANJUNGPURA.ID.(SEMARANG) – Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi dalam mempersiapkan generasi berkualitas menyambut Indonesia Emas 2045. Ia menginginkan semua pihak untuk serius dan sungguh-sungguh dalam upaya percepatan penurunan stunting Kalbar.

Hal tersebut diungkapkan Pj Gubernur Harisson usai menghadiri puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 31 di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah (Jateng) pada Sabtu (29/6/2024). Dalam kesempatan tersebut Pj Gubernur Harisson turut didampingi Pj Ketua TP-PKK Kalbar Windy Prihastari.

Harisson menyebut urgensi percepatan penurunan stunting di Indonesia menyambung pesan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Terutama untuk mempersiapkan generasi Indonesia Emas 2045 harus dimulai dari sekarang dengan memenuhi gizi anak sejak balita.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dua puluh sampai tiga puluh tahun ke depan, anak-anak kita harus mencapai top management level di dunia kerja. Tidak ada lagi buruh kasar,” ungkap Pj Gubernur Harisson.

Ia berharap adanya upaya serius dari berbagai pihak dalam percepatan penurunan stunting. Lantaran stunting akan berdampak pada kemampuan kognitif anak-anak yang berkurang.

Lalu akibat stunting kemampuan anak untuk berpikir lebih komplek dan mengembangkan nalarnya dalam memecahkan masalah akan lebih rendah. Sehingga nanti hal tersebut akan menghambat mereka pada saat menyerap ilmu pengetahuan disekolah.

Baca Juga :  Jelang Pilkada 2024, Wakapolda Kalbar Hadiri Rapat Koordinasi Besar

Maka stunting harus dicegah sejak dini mulai dari remaja putri pra konsepsi, konsepsi, ibu hamil, ibu menyusui dan kemudian sampai anak berumur dua tahun.

“Sekarang saatnya kita turun langsung ke ibu-ibu untuk memberikan edukasi gizi yang baik,” ujar Harisson.

Ditegaskan Harisson, kunci penurunan stunting yakni pemenuhan gizi yang cukup kepada baduta hingga ibu hamil. Terutama pemberian makanan yang memiliki protein hewani, lemak dan karbohidrat agar para baduta tidak mengalami kekurangan gizi. Termasuk juga ibu hamil juga harus diberikan perhatian serius akan makanan bergizi.

Dirinya menambahkan stunting juga sangat berkaitan erat dengan ketahanan ekonomi keluarga. Disini peran pemerintah daerah dibutuhkan untuk menciptakan ketahanan ekonomi keluarga menjadi baik. Diantaranya dengan menumbuhkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga ekonomi kreatif bagi keluarga keluarga.

“Agar rumah tangga mendapatkan tambahan penghasilan ini harus dibantu oleh pemerintah daerah maupun Pemprov Kalbar lalu pengetahuan ibu memang harus kita tingkatkan jadi pola asuh dan bagaimana mereka memberikan makanan yang bergizi kepada anaknya,” jelas Harisson.

Dalam upaya percepatan penurunan stunting Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar bersama TP-PKK Kalbar pun telah menghadirkan sejumlah gebrakan. Mulai dari edukasi pola asuh dan pengolahan Makanan Pendamping ASI (MPASI) tepat gizi di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) seluruh kabupaten kota.

Baca Juga :  Bupati Sujiwo Komitmen Ubah Wajah Batu Ampar, Fokus pada Rehabilitasi Jalan dan Penataan Kawasan

Gerakan Orang Tua Asuh (Gota) stunting yang melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemprov Kalbar. Lalu sinergitas organisasi wanita dalam peningkatan pengetahuan gizi keluarga, ibu dan remaja putri (Sinita Penjaga Ibu Jari).

Selanjutnya Kakak Asuh Stunting (Kating) yang mendorong partisipasi kalangan muda untuk peka dengan lingkungan sekitar. Dari sisi hulu juga terdapat program pencegahan stunting yang menyasar para siswa siswi yang diinisiasi Bunda Generasi Berencana (GenRe) Kalbar Windy Prihastari.

Program tersebut dinamai Inspeksi yang merupakan singkatan dari Ingat Selalu Pentingnya Kesehatan Sejak Dini. Dengan tujuan mendorong remaja putri untuk disiplin mengkonsumsi tablet penambah darah. Inspeksi dari Bunda Genre Kalbar ini merupakan inovasi yang hanya ada di Provinsi Kalbar.

Berita Terkait

Semangat Indonesia Emas 2045 Warnai Upacara Hari Ibu ke-97 di Bapas Kelas I Semarang
Ria Norsan: Keberagaman Adalah Kekuatan Pembangunan Kalimantan Barat
Dialog FKDM Kalbar Satukan Tokoh Adat hingga Mahasiswa Jaga Kondusivitas Daerah
Dirjen PAS Apresiasi Kesiapan Bapas Kelas I Semarang Hadapi KUHP Nasional
Jelang Akhir Tahun 2025, FKDM Kalbar Gelar Dialog Kewaspadaan Dini Hadirkan Gubernur dan Kapolda
Tahun 2025 Jadi Momentum Positif Keterbukaan Informasi Publik di Kalbar
Resmi Tahap II, Dua Tersangka Korupsi Dana Hibah GKE Sintang Ditahan di Rutan Kelas II A
Gempur Peredaran Gelap: Pangdam XII/Tpr Musnahkan 30 Kg Sabu dan Ribuan Senjata Api Rakitan

Berita Terkait

Selasa, 23 Desember 2025 - 13:36 WIB

Semangat Indonesia Emas 2045 Warnai Upacara Hari Ibu ke-97 di Bapas Kelas I Semarang

Selasa, 23 Desember 2025 - 11:08 WIB

Ria Norsan: Keberagaman Adalah Kekuatan Pembangunan Kalimantan Barat

Selasa, 23 Desember 2025 - 10:38 WIB

Dialog FKDM Kalbar Satukan Tokoh Adat hingga Mahasiswa Jaga Kondusivitas Daerah

Senin, 22 Desember 2025 - 07:51 WIB

Dirjen PAS Apresiasi Kesiapan Bapas Kelas I Semarang Hadapi KUHP Nasional

Jumat, 19 Desember 2025 - 22:09 WIB

Jelang Akhir Tahun 2025, FKDM Kalbar Gelar Dialog Kewaspadaan Dini Hadirkan Gubernur dan Kapolda

Jumat, 19 Desember 2025 - 08:21 WIB

Resmi Tahap II, Dua Tersangka Korupsi Dana Hibah GKE Sintang Ditahan di Rutan Kelas II A

Jumat, 19 Desember 2025 - 08:14 WIB

Gempur Peredaran Gelap: Pangdam XII/Tpr Musnahkan 30 Kg Sabu dan Ribuan Senjata Api Rakitan

Jumat, 19 Desember 2025 - 08:06 WIB

Bupati Sujiwo Turun Langsung, Proyek Penimbunan Living Mall Kubu Raya Disetop, Ini Penyebabnya

Berita Terbaru