TANJUNGPURA.ID (BEIJING) — Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam beberapa kesempatan menyoroti hubungan keluarga yang erat sebagai tradisi khas Tiongkok, khususnya perhatian yang diberikan sosok seorang ibu, serta peran penting hubungan keluarga terhadap kesejahteraan rakyat dan pembangunan nasional. (15 Mei 2024).
Menjelang Hari Ibu yang diperingati pada 12 Mei tahun ini, China Media Group (CMG), Sabtu lalu, menayangkan sejumlah kisah yang mengenang ucapan dan perkataan presiden Tiongkok tersebut seputar peran ibu dan perhatian keluarga. Lewat kisah ini, CMG ingin menghargai nilai-nilai tradisional bangsa Tiongkok.
Ketika menyampaikan sambutan Imlek pada 2015, Xi mengutip puisi “Song of the Parting Son” karya Meng Jiao pada era Dinasti Tang (618-907) untuk menjelaskan hubungan keluarga yang erat sebagai tradisi yang tidak pernah pudar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dari sulaman yang dibuat oleh tangan seorang ibu, seorang putra yang akan meninggalkan rumah memiliki pakaian. Dijahit sebelum dia pergi, sang ibu khawatir sang putra terlalu lama pulang ke rumah,” ujar Xi.
“Bangsa Tiongkok selalu menghargai nilai-nilai kekeluargaan dan ikatan keluarga sejak dahulu,” jelas Xi.
Pada 2016, Xi mengimbau keluarga Tiongkok agar meningkatkan kearifan dan nilai-nilai sopan santun sebagai landasan penting dalam pembangunan nasional, kemajuan, dan keselarasan sosial. Hal ini disampaikan Xi dalam sebuah acara yang mengapresiasi keluarga teladan di Tiongkok.
Menurut Xi, seorang ibu yang baik akan menghasilkan anak-anak yang berbakti kepada keluarga, dan hal tersebut merupakan salah satu nilai tradisional bangsa Tiongkok.
“Keluarga tidak hanya menjadi tempat tinggal kita secara fisik, namun juga tempat hati kita bersemayam. Sebuah negara dan bangsa berhasil ketika kehidupan keluarga juga berlangsung dengan baik,” papar Xi.
Presiden Tiongkok ini selalu menghargai peran keluarga. Di sebuah festival yang merayakan Imlek pada 2017, perkataan Xi tentang momen pertemuan keluarga menyentuh hati ratusan juta orang.
“Manusia kerap bekerja keras, bahkan mengorbankan waktu tidur dan makan, dan manusia bergegas menuju berbagai tempat untuk mencari mata pencaharian. Namun, manusia jangan sampai melupakan hubungan antarsesama, atau menjauhkan diri dari sesamanya. Di tengah kesibukan, seseorang harus mengingat hubungan antarmanusia. Dalam keseharian, seseorang harus terus mengindahkan makna dari hubungan tersebut,” kata Xi.
Dibesarkan di tengah keluarga yang baik, Xi, sosok yang berasal dari rakyat, selalu mengingat pentingnya kebahagiaan yang ingin dicapai puluhan juta keluarga. Dia juga terus mengingatkan makna keluarga, didikan keluarga, serta tradisi keluarga.