TANJUNGPURA.ID (TANGGERANG) – Puskesmas Plantungan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah merupakan salah satu puskesmas yang telah berhasil menerapkan Integrasi Layanan Primer (ILP) dengan cepat. Peluncuran ILP di Puskesmas Plantungan dilaksanakan pada 4 Desember 2023, sedangkan ILP seluruh desa pada 8 Januari 2024.
Atas capaian ini, Puskesmas Plantungan membagikan praktik baiknya kepada daerah lain dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) tahun 2024 yang diselenggarakan di ICE BSD, Tangerang Selatan, selama dua hari, yakni 24 dan 25 April 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Puskesmas Plantungan dr. Karyadi menjelaskan, ILP diterapkan di 2 puskesmas pembantu (pustu), 2 pos kesehatan desa (PKD), dan 24 posyandu. Sementara itu, ILP seluruh desa diterapkan di 2 pustu, 10 PKD dan 55 posyandu.
Menurutnya, salah satu keberhasilan puskesmas yang dipimpinnya dalam menerapkan ILP karena koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dan lintas sektor di Kabupaten Kendal.
“Kenapa ILP kami bisa cepat? Kuncinya ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal. Jadi, Dinkes kabupaten, puskesmas, dan OPD (organisasi perangkat daerah) terkait bekerja bersama dan berkoordinasi,” katanya.
Menurut dr. Karyadi, kerja sama dan koordinasi yang baik dan lancar memungkinkan sektor yang terlibat tidak saling menunggu sehingga implementasi ILP menjadi lebih mudah dan cepat.
Setelah sekitar empat bulan berjalan, dr. Karyadi mengungkapkan, penerapan ILP telah memberikan kemajuan signifikan bagi pelayanan kesehatan di Puskesmas Plantungan. Kemajuan ini juga dirasakan oleh pemerintah desa dan masyarakat.
Kemajuan tersebut antara lain akses layanan kesehatan yang lebih dekat, koordinasi perencanaan kesehatan di desa yang lebih mudah, pelayanan di pustu yang lebih aktif, administrasi yang lebih lengkap, serta pembaruan data (update) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) masyarakat desa secara terus-menerus
Tak hanya itu, penerapan ILP juga memudahkan puskesmas dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat sesuai siklus hidup. Hal ini lantaran pemantauan kesehatan masyarakat di wilayah telah terintegrasi dan terkoneksi dengan satu data kesehatan.
“RME yang diterapkan di pustu telah memudahkan kami dalam memantau kesehatan masyarakat,” ungkapnya.
Karyadi juga mengungkapkan, keberhasilan Puskesmas Plantungan menerapkan ILP mendapatkan sambutan dan dukungan yang sangat luar biasa dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah desa setempat, puskesmas, hingga dinas kesehatan sejumlah daerah seperti Yogyakarta, Banjarnegara, Wonosobo, dan Magelang.
“Kunjungan studi banding menjadi penyemangat untuk menerima masukan dan berbagi pengalaman,” tambahnya. (tim liputan).