Ini 5 Pesan Menkes Budi Gunadi Terkait Penanganan Penyakit Arbovirus

- Editor

Sabtu, 4 Mei 2024 - 12:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ini 5 Pesan Menkes Budi Gunadi Terkait Penanganan Penyakit Arbovirus

Ini 5 Pesan Menkes Budi Gunadi Terkait Penanganan Penyakit Arbovirus

TANJUNGPURA.ID (BALI) – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin hadiri International Arbovirus Summit Indonesia 2024 digelar di Bali Senin (22/4). Pada kesempatan itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, keharmonisan interaksi antara manusia dan alam menjadi hal yang penting dalam menekan penularan penyakit arbovirus atau penyakit yang ditularkan melalui perantara serangga seperti nyamuk.

 

Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di depan delegasi International Arbovirus Summit Indonesia 2024 di Bali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

“Karena ketika perubahan iklim terjadi maka interaksi antara manusia dan hewan akan mengalami perubahan karena pola hidup makhluk juga berubah,” ujar Menkes Budi.

 

International Arbovirus Summit Indonesia 2024 merupakan implementasi kolaborasi internasional dalam membantu negara-negara meningkatkan kesiapan, pencegahan, dan penanganan Arbovirus.

 

Dalam sambutannya, Menkes Budi juga menjelaskan tentang falsafah Bali Tri Hita Karana yang bermakan keseimbangan hubungan atara tiga unsur, yaitu Tuhan, manusia, dan alam. Menurut Menkes Budi, dengan menjaga keharmonisan dengan alam, sebagaimana falsafah tersebut, peluang penularan penyakit arbovirus seperti demam berdarah dengue (DBD), Japanese encephalitis, chikungunya, dan infeksi virus Zika, akan berkurang.

 

“Karena hewan merasakan hidup harmonis bersama manusia. Jadi, ini merupakan tanggung jawab kita untuk menjaganya,” tambah Menkes Budi.

 

Menkes menyatakan, setidaknya ada lima hal yang menjadi fokus dalam menangani penyakit infeksi yang ditularkan serangga seperti penyakit-penyakit arbovirus. Pertama, mengajari, mengedukasi, dan melatih masyarakat untuk mencegah penyakit infeksi.

Baca Juga :  Dukung Target Pengurangan Sampah dan Aturan Daur Ulang di Indonesia, PCX Markets Luncurkan “Circular Plastic”

 

Kedua, mengontrol vektor atau hewan pembawa penyakit. Ketiga, memiliki surveilans atau pengawasan yang kuat. Kempat, melakukan penelitian dan pengembangan vaksin. Kelima, upaya terapeutik atau hal-hal yang berkaitan dengan perawatan atau treatment terhadap penderita penyakit arbovirus.

 

Mengenai upaya edukasi, Menkes Budi menyinggung tentang pentingnya peran media sosial. Menkes menyatakan, media sosial memiliki peranan penting dalam mempromosikan kesehatan masyarakat.

 

Menurut Menkes, jika pemangku kepentingan kesehatan tidak memiliki media sosial yang kuat maka berbagai isu kesehatan yang menyesatkan yang tersebar di media sosial akan mudah dipercaya masyarakat.

 

“Oleh karena itu strategi media sosial yang kuat dalam mengedukasi dan mempromosikan kesehatan menjadi tanggung jawab semua Menteri Kesehatan dunia,” ujar Menkes Budi.

 

Untuk upaya mengontrol vektor atau hewan pembawa penyakit, Menkes Budi menyatakan, Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya tersebut dengan cara menyebarkan nyamuk ber-wolbachia untuk menurunkan replikasi virus dengue di tubuh nyamuk.

 

Menkes menegaskan bahwa program nyamuk ber-wolbachia yang dilaksanakan di Yogyakarta telah menurunkan prevalensi kasus DBD di Yogyakarta saat kasus DBD di provinsi lain meningkat.

 

“Jadi, saat sekarang insiden dengue meningkat di banyak kota, hal tersebut tidak terjadi di Yogyakarta. karena Yogyakarta telah mengimplementasikan Wolbachia,” ujar Menkes Budi.

 

Menkes Brasil Nisia Trindade Lima memiliki pandangan sejalan dengan Menkes Budi mengenai penelitian dan pengembangan vaksin. Ia menyatakan, International Arbovirus Summit Indonesia 2024 ini merupakan momen berbagi antar-negara untuk memperluas akses teknologi terhadap penanggulangan penyakit arbovirus, khususnya demam berdarah.

Baca Juga :  Ini Penjelasan KPU Kalbar Terkait Viral Video Pengelembungan Suara Di TPS Kota Pontianak

 

“Ini merupakan momen untuk meningkatkan perhatian kesehatan berbagai negara yang dapat memperluas akses terhadap teknologi pemberantasan penyakit, khususnya terkait virus demam berdarah,” ujar Menkes Brasil Nisia Trindade yang hadir secara daring.

 

Menkes Brasil Nisia Trindade menambahkan, kerja sama antara Brasil dan Indonesia ini merupakan wujud persahabatan kedua negara yang mendasar dalam berbagi peran dan manfaat di bidang pengendalian vektor.

 

“Saya berharap semua orang produktif dan berdialog sehingga memungkinkan negara kita mencapai kemajuan dalam pengendalian arbovirus,” kata Menkes Brasil Nisia Trindade berpesan kepada peserta pertemuan.

 

Dalam sambutan virtualnya, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menambahkan, WHO mendirikan inisiatif Global Arbovirus untuk mendukung negara-negara memperkuat persiapan, pencegahan, dan pengendalian arbovirus.

 

“Kita perlu bekerja sama untuk menggabungkan upaya-upaya terpadu dan mengutamakan agenda riset publik terkait Arbovirus. Kemitraan ini esensial bagi kita dalam upaya bersama melindungi dunia dari penyakit ini dan mengatasi penderitaan yang ditimbulkannya,” ujar Dirjen WHO. (tim liputan).

Berita Terkait

BIOREKAT UNTAN: Menggali Potensi Bahan Alam Kalimantan untuk Inovasi Obat dan Kesehatan
BMKG Supadio: Sejumlah Wilayah di Kalbar Berpotensi Hujan Disertai Petir pada 19 September 2025
BMKG Supadio Rilis Peringatan Dini Cuaca Tiga Harian untuk Kalbar
Kompetisi Inovasi Kota Pontianak 2025 Dimulai
Ibu Rumah Tangga Ditemukan Tewas Gantung Diri Usai Curhat
Pelindo Regional 2 Pontianak Gelar Survei Kepuasan Pelanggan 2025 guna Tingkatkan Kualitas Layanan
Konsisten Dukung Perekonomian Daerah dan Ciptakan Lapangan Kerja, McDonald’s Indonesia Kini Hadir di Kota Pontianak
Kompetisi Inovasi Kota Pontianak 2025 Dimulai

Berita Terkait

Jumat, 19 September 2025 - 06:31 WIB

BIOREKAT UNTAN: Menggali Potensi Bahan Alam Kalimantan untuk Inovasi Obat dan Kesehatan

Jumat, 19 September 2025 - 06:27 WIB

BMKG Supadio: Sejumlah Wilayah di Kalbar Berpotensi Hujan Disertai Petir pada 19 September 2025

Jumat, 19 September 2025 - 06:25 WIB

BMKG Supadio Rilis Peringatan Dini Cuaca Tiga Harian untuk Kalbar

Jumat, 19 September 2025 - 06:23 WIB

Kompetisi Inovasi Kota Pontianak 2025 Dimulai

Jumat, 19 September 2025 - 06:21 WIB

Ibu Rumah Tangga Ditemukan Tewas Gantung Diri Usai Curhat

Jumat, 19 September 2025 - 05:51 WIB

Konsisten Dukung Perekonomian Daerah dan Ciptakan Lapangan Kerja, McDonald’s Indonesia Kini Hadir di Kota Pontianak

Jumat, 19 September 2025 - 05:46 WIB

Kompetisi Inovasi Kota Pontianak 2025 Dimulai

Jumat, 19 September 2025 - 05:42 WIB

Hasil Selekprov PON Beladiri: Sekadau Sumbang 3 Emas, Lolos Semua Tes Fisik, Kubu Raya Juara Umum

Berita Terbaru

Bisnis

Kompetisi Inovasi Kota Pontianak 2025 Dimulai

Jumat, 19 Sep 2025 - 06:23 WIB

Bisnis

Ibu Rumah Tangga Ditemukan Tewas Gantung Diri Usai Curhat

Jumat, 19 Sep 2025 - 06:21 WIB