TANJUNGPURA.ID (JAKARTA) – Mencermati maraknya Kader Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia (PATRI) yang ingin ikut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 ini, Dewan Pengurus Pusat Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia (DPP PATRI) membentuk Kelompok Kerja Khusus Pilkada (Pokja Pilkada PATRI).
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum DPP PATRI, Hasprabu yang didampingi Sekretaris Jendral (Sekjen) DPP PATRI, Sutrisno Singotirto dan Tim Kelompok Kerja Khusus Pilkada (Pokja Pilkada PATRI) di Jakarta pada hari Jumat (26 April 2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ya, kita mengakomodir keinginan teman-teman yang ingin ikut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 ini, baik Gubernur, Bupati atau Walikota, Jangan sampai sudah banyak biaya, tetapi dukungan organisasinya tidak maksimal dan terorganisir,” jelas Hasprabu.
Ditambahkannya, pasca Pemilu banyak Kader yang memaparkan profilnya di Media Massa Sosial. Bahkan sudah ada yang secara formal menggandeng Parpol tertentu. Secara administrasi memang diusung parpol. Tetapi secara dukungan suara, yang mempunyai basis massa adalah PATRI. Sehingga PATRI perlu “cawe-cawe”.
Ditanyakan tentang independensi Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia (PATRI), Ketum DPP PATRI yang akrab dipanggil Lurah Hasprabu, menyatakan bahwa PATRI bukan onderbouw atau bagian partai politik manapun. Tetapi secara organisasi, PATRI punya kewajiban mendukung keberhasilan kadernya, tanpa memandang latar belakang partainya
“Maksud independen itu, PATRI bukan onderbouw atau bagian partai politik manapun. Tetapi secara organisasi, PATRI punya kewajiban mendukung keberhasilan kadernya, tanpa memandang latar belakang partainya,” tegasnya.
Sementara itu Ketua Pokja Pilkada Patri, Sutrisno Singotirto, ia menjelaskan bahwa Fungsi POKJA PILKADA adalah ingin mengetahui apa saja program CAKADA jika terpilih, bagaimana pemahamannya terhadap Gerakan Nasional Transmigrasi, seperti apa rencana calon kepala daerah, bagaimana jejaring organisasi memerankan diri, dan termasuk mengawal Calon hingga tahapan Pilkada selesai.
“Hasil laporan dan pantauan kami, pada 2024 ini ada beberapa kader yang akan ikut PILKADA. Diantaranya ada dari PATRI Bengkulu, Riau, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Dengan adanya POKJA PILKADA ini harapan calon kepala daerah dan potensi suara yang dimiliki PATRI jangan sampai mubazir,” ujar Warga PATRI dari Paser, Kalimantan Timur tersebut.
Ketua Pokja Pilkada Patri menambahkan bahwa mulai tanggal 27 April 2024 ini Kelompok Kerja Khusus Pilkada (Pokja Pilkada PATRI) sudah diaktifkan.
“Silakan, bagi DPD PATRI yang ingin mendaftarkan calonnya, kita tunggu. Jika mau maju tanpa organisasi, juga silakan. Tetapi kami akan fokus kepada calon (kepala daerah, red) yang diusulkan DPD dan mendapat dukungan resmi dari POKJA PILKADA,” pungkasnya. (spb/x.bata).