TANJUNGPURA.ID (HANGZHOU) — Pada 28 Maret lalu, George Cui Shan, Chairman & CEO, SUPCON, (688777.SH, SUPCON.SW), diwawancarai tentang Zhejiang Humanoid Robot Innovation Center (selanjutnya disingkat Innovation Center) yang baru saja didirikan, serta debut robot humanoid pertama yang dikembangkan oleh fasilitas tersebut, “Navigator α”. Sebagai pemegang saham utama Innovation Center, SUPCON menyambut baik potensi kolaborasi antara kalangan akademisi dan industri dalam bidang robot humanoid, serta aplikasi robot ini pada masa mendatang di berbagai skenario industri. (4 April 2024).
Zhejiang Humanoid Robot Innovation Center meneliti teknologi sensor dan sistem kendali pintar, serta mengembangkan robot yang dapat berfungsi. Fasilitas ini menjadi sentra riset teknologi, pengembangan produk, pembinaan sumber daya manusia, serta pertumbuhan industri. Dengan dukungan Innovation Center, SUPCON meningkatkan visi strategis untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) dengan robot, serta aktif mendorong transformasi teknologi pintar di industri robot humanoid.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Robot humanoid yang baru diluncurkan, Navigator α, memiliki tinggi 1,5 meter dan berat 50 kilogram, serta menggunakan komponen perangkat keras canggih, termasuk planetary reducer yang mutakhir, lengan mekanis humanoid yang berbobot ringan, serta lengan gesit dengan fleksibilitas dalam berbagai derajat. Lengan robot yang luar biasa ini memiliki 15 sendi jari, fleksibilitas dengan enam derajat aktif, kekuatan ujung jari hingga 10 N, desain ringkas berbobot 600 gram, serta kecepatan persendian (joint speed) hingga 150 derajat per detik. Lebih lagi, Navigator α menjadi terobosan dalam integrasi kontrol mekanisme, imitation learning, serta reinforcement learning dengan teknologi inovatif, seperti model AI berskala besar, guna mencapai perkembangan dari sisi perangkat keras dan algoritma. Navigator α telah digunakan dan diakui dalam beberapa proyek yang telah teruji di lapangan.
Menurut George, berbeda dari robot humanoid biasa yang hanya menghubungkan komponen dan sistem secara keseluruhan, kolaborasi antara SUPCON dan Innovation Center ingin membuat terobosan dalam teknologi AI dan aplikasinya di industri. Di era AI industri, inovasi sistem robotik harus melampaui fitur-fitur operasional, serta melibatkan aspek perencanaan dan AI sebagai “otak” industri. Di sisi lain, George menekankan, masa depan robot humanoid terletak pada penggunaannya dalam skenario dan industri spesifik. Maka, kesenjangan antara riset teknologi dan kebutuhan industri harus diatasi agar perkembangan industri terus tercapai.