Menkes Dorong Upaya Promotif Preventif Untuk Menyehatkan Masyarakat

- Editor

Kamis, 29 Februari 2024 - 16:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menkes Dorong Upaya Promotif Preventif Untuk Menyehatkan Masyarakat

Menkes Dorong Upaya Promotif Preventif Untuk Menyehatkan Masyarakat

TANJUNGPURA.ID (JAKARTA) – Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengingatkan pentingnya pemahaman terhadap program promosi kesehatan di Indonesia. Dimulai dari para tenaga kesehatan hingga seluruh lapisan masyarakat.

 

Hal ini bertujuan mengubah paradigma saat ini, yakni fokus tidak hanya pada pengobatan penyakit, tetapi juga pada pemeliharaan kesehatan secara umum. Sebab, masyarakat diharapkan lebih proaktif dalam menjaga kesehatan mereka sendiri, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat secara keseluruhan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin dalam acara Townhall CIMSA Bersama Kementerian Kesehatan di Universitas Pelita Harapan, Tangerang pada hariJumat (23 Pebruari 2024).

 

“Tugas orang kesehatan itu bukan hanya mengobati orang sakit, tetapi menjaga orang tetap sehat. Jadi, cara pandangnya harus membangun orang-orang untuk tetap sehat dengan cara melakukan upaya promotif dan preventif kesehatan,” ujar Budi.

 

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), yang dicanangkan dan digalakkan oleh Kementerian Kesehatan, bertujuan menanamkan budaya hidup sehat di masyarakat. Menurut Menkes Budi, penerapan GERMAS dapat mengikuti kegiatan seperti acara Car Free Day yang sangat digemari oleh masyarakat.

 

Sebab, implementasi GERMAS bersifat gerakan dan bukan sekadar kemajuan sehingga sebaiknya menggunakan pendekatan yang inklusif dan bukan eksklusif. Untuk itu, promosi kesehatan diharapkan dapat dilakukan dengan memberdayakan semua individu yang memiliki keinginan untuk menjalani gaya hidup sehat.

Baca Juga :  Jaringan Pemred Promedia (JPP) Audiensi Soal Publisher Rights dengan Dewan Pers

 

“Artinya tidak ada programnya, gak ada uangnya dan orang melakukannya karena keinginan sendiri, atau menyukainya agar hidupnya sehat,” tambahnya.

 

Dalam mendorong upaya promotif dan preventif, Kementerian Kesehatan telah mereformasi sektor kesehatan besar-besaran melalui perubahan UU Kesehatan dan Transformasi Kesehatan.

 

Selain itu, Kementerian Kesehatan membagi porsi anggaran secara seimbang antara upaya promotif-preventif dan kuratif, yaitu 50:50. Upaya ini juga tidak hanya berfokus pada rumah sakit, melainkan juga puskesmas dan posyandu yang salah satunya melakukan revitalisasi untuk perbaikan.

 

Lebih lanjut, Menkes Budi menyampaikan, dari total 512 kabupaten/kota, terdapat sekitar 10.000 kecamatan/kelurahan, 85.000 desa, dan 300.000 dusun. Untuk itu, upaya mendekatkan akses layanan kesehatan akan diintensifkan hingga mencapai tingkat dusun. Salah satu strategi yang akan diterapkan adalah meningkatkan kompetensi kader posyandu, sehingga mereka dapat memainkan peran kunci dalam penyediaan layanan kesehatan di tingkat masyarakat setempat.

 

“Semua kader posyandu akan diberikan kompetensi seperti halnya dokter agar posyandu tidak hanya mengurusi atau memberi pelayanan kesehatan kepada ibu dan anak saja, tetapi untuk seluruh sasaran siklus hidup,” jelasnya.

Baca Juga :  Akibat Perselingkuhan, Komplotan KKB Serang Warga dan Bakar Bangunan

 

Mulai tahun ini, 4 kader posyandu dari setiap dusun atau total 1,2 juta kader posyandu akan mendapatkan pendidikan ulang untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan khusus, seperti menimbang bayi dan balita dengan benar, melakukan edukasi ASI eksklusif dan MPASI, pemberian vaksinasi, hingga menerapkan komunikasi antarpribadi atau konseling.

 

“1,2 Juta kader akan dididik ulang dan akan masuk kepada sistem yang diawali dengan mengikuti tes lebih dulu, lalu setelah selesai akan mendapatkan sertifikat”, kata Budi.

 

Posyandu juga diharapkan dapat melakukan tindakan promotif dan preventif mulai dari ibu hamil, bayi, balita, anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia. Skrining kesehatan pun dapat dilakukan di posyandu, seperti pengecekan tekanan darah dan kadar gula darah untuk deteksi dini penyakit. (tim liputan).

Penulis : Dohu

Editor : Hendro

Sumber Berita : Humas Kemenkes RI

Berita Terkait

Sujiwo: Polri Mitra Strategis, Pemkab Kubu Raya Siap Dukung Sepenuhnya
79 Tumpeng Warnai Peringatan HUT Bhayangkara ke-79 di Kubu Raya
Kadinsos Puncak Salurkan Bantuan Awal untuk Pengungsi Sinak, Didampingi Satgas Kopasgat
Ketua Umum PJKB Lantik Pengurus dan Resmikan Rumah Budaya Jawa Joglo di Sambas
Vonis Kasus Korupsi TWP AD: Dua Terdakwa Dipenjara, Satu Gugur Karena Meninggal Dunia
Kepala Bakamla RI Raih Medali Executive Jetski di Ajang Kasal Cup 2025
Satgas Kopasgat Amankan Kedatangan Bupati Paniai dari Jakarta di Bandara Enarotali
Ranty Maria Kabur dari Rumah, Rencana Pernikahannya Batal?

Berita Terkait

Selasa, 1 Juli 2025 - 11:50 WIB

Sujiwo: Polri Mitra Strategis, Pemkab Kubu Raya Siap Dukung Sepenuhnya

Selasa, 1 Juli 2025 - 11:16 WIB

79 Tumpeng Warnai Peringatan HUT Bhayangkara ke-79 di Kubu Raya

Selasa, 1 Juli 2025 - 10:35 WIB

Kadinsos Puncak Salurkan Bantuan Awal untuk Pengungsi Sinak, Didampingi Satgas Kopasgat

Senin, 30 Juni 2025 - 20:00 WIB

Ketua Umum PJKB Lantik Pengurus dan Resmikan Rumah Budaya Jawa Joglo di Sambas

Minggu, 29 Juni 2025 - 18:03 WIB

Kepala Bakamla RI Raih Medali Executive Jetski di Ajang Kasal Cup 2025

Minggu, 29 Juni 2025 - 10:10 WIB

Satgas Kopasgat Amankan Kedatangan Bupati Paniai dari Jakarta di Bandara Enarotali

Minggu, 29 Juni 2025 - 07:32 WIB

Ranty Maria Kabur dari Rumah, Rencana Pernikahannya Batal?

Minggu, 29 Juni 2025 - 07:29 WIB

Kampanyekan Hak Pesepeda, Critical Mass Pontianak Gaet Ratusan Partisipan

Berita Terbaru