Berikan Alat USG Untuk Semua Puskesmas Guna Deteksi Kelainan Secara Dini Cegah Kematian Ibu Dan Stunting

- Editor

Minggu, 4 Februari 2024 - 07:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah Berikan Alat USG Guna Cegah Kematian Ibu Dan Stunting

Pemerintah Berikan Alat USG Guna Cegah Kematian Ibu Dan Stunting

TANJUNGPURA.ID (JAKARTA) – Pemerintah terus berupaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak serta mencegah stunting. Salah satunya dengan mendistribusikan alat Ultrasonography (USG) untuk membantu pemeriksaan kehamilan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai upaya deteksi dini.

 

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada 23 Januari 2024 melakukan kunjungan kerja ke Puskesmas Toroh 1, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah, untuk memeriksa ketersedian USG di fasilitas layanan kesehatan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Dalam keterangan pers sebagaimana dikutip dari laman Presiden RI, Jokowi menyebut keberadaan alat ini sangat bermanfaat bagi ibu hamil dan juga bayi yang dalam kandungannya.

 

“Kita harapkan nanti semuanya memiliki USG sehingga kehamilan ibu, bayi bisa dideteksi lebih dini dan semuanya data masuk ke pusat data di Jakarta. Ini penting sekali dalam rangka pengentasan stunting,” ujar Presiden.

 

Selain mendistribusikan alat USG, pemerintah memberikan alat timbang bayi ke posyandu di seluruh Indonesia. Diharapkan dengan adanya alat timbang bayi digital atau antropometri ini maka pertumbuhan bayi di Indonesia dapat terpantau sehingga dapat mendeteksi apabila ada bayi yang kemungkinan mengalami stunting sejak dini.

 

“Ada 300 ribu timbangan yang sudah kita berikan, yang sebelumnya tidak ada semuanya sekarang diberikan sehingga juga cek berat badan bayi, panjang balita, semuanya bisa dicek. Ini saya kira penanganan sejak dini seperti ini yang akan terus kita perbaiki,” tutur Presiden.

Baca Juga :  Kontraktor Yang  Menjadi Korban Dugaan Penipuan Mantan Bupati Kubu Raya Praperadilkan Polda Kalbar

 

Pada awal Januari 2023, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan data distribusi USG dan antropometri. Tercatat pada 2022, sebanyak 66,7persen Puskesmas atau sebanyak 6.886 puskesmas telah menerima alat USG.

 

Kemudian pada 2023 ditargetkan 1.943 puskesmas mendapatkan bantuan alat USG. Selanjutnya pada tahun 2024, sebanyak 1.492 puskesmas ditargetkan dapat terpenuhi kebutuhan alat USG.

 

Untuk alat antropometri, Kemenkes menyatakan total kebutuhan untuk diberikan kepada seluruh pos pelayanan terpadu (posyandu) di Indonesia mencapai 313.737 dari total 303.416 posyandu.

 

Pemenuhan alat ukur timbang bayi tersebut dilakukan oleh Kemenkes secara bertahap. Pada 2019 tercatat 25.177 puskesmas memiliki antropometri kit, pada 2020 sebanyak 1.823 posyandu, tahun 2021 sebanyak 16.936 posyandu, tahun 2022 berjumlah 34.256 posyandu, tahun 2023 ditargetkan 127.033 posyandu, dan 2024 ditargetkan mencapai 81.512 posyandu memiliki antropometri sehingga target pemberian antopometri terpenuhi di tahun ini.

 

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam kunjungan kerja di Banyuwangi, Jawa Timur, pada 8 Juli 2023 mengatakan, antropometri sebelumnya diberikan ke puskesmas tetapi dalam dua tahun terakhir didistribusikan ke posyandu karena sangat bermanfaat dalam mencegah stunting.

Baca Juga :  Bawaslu Kubu Raya dan Pramuka Jajaki Pembentukan Saka Adhyasta Pemilu untuk Perkuat Pengawasan Partisipatif

 

“Kementerian Kesehatan dalam dua tahun ini membagikan 300 ribuan timbangan antropometri ke seluruh posyandu,” ujar Menkes Budi di Banyuwangi, 8 Juli lalu.

 

Pencegahan stunting juga sangat bergantung pada kondisi ibu saat hamil. Menurut Menkes Budi, untuk mengetahui kesehatan bayi dalam kandungan diperlukan USG. Sebelumnya, hanya ada dua ribu USG dari 10 ribu puskesmas yang membutuhkannya. Dalam dua tahun terakhir, Kementerian Kesehatan mendistribusikan 10 ribu USG ke seluruh puskesmas.

 

“Saya telah melakukan pengecekan ke sejumlah puskesmas di berbagai wilayah, ternyata USG sudah dipakai. Jadi, saya senang sekali program kita sudah berjalan,” ucapnya. (tim liputan).

Penulis : Edi

Editor : Hendro

Sumber Berita : Humas Kemenkes RI

Berita Terkait

Semangat Indonesia Emas 2045 Warnai Upacara Hari Ibu ke-97 di Bapas Kelas I Semarang
Ria Norsan: Keberagaman Adalah Kekuatan Pembangunan Kalimantan Barat
Dialog FKDM Kalbar Satukan Tokoh Adat hingga Mahasiswa Jaga Kondusivitas Daerah
Dirjen PAS Apresiasi Kesiapan Bapas Kelas I Semarang Hadapi KUHP Nasional
Jelang Akhir Tahun 2025, FKDM Kalbar Gelar Dialog Kewaspadaan Dini Hadirkan Gubernur dan Kapolda
Tahun 2025 Jadi Momentum Positif Keterbukaan Informasi Publik di Kalbar
Resmi Tahap II, Dua Tersangka Korupsi Dana Hibah GKE Sintang Ditahan di Rutan Kelas II A
Gempur Peredaran Gelap: Pangdam XII/Tpr Musnahkan 30 Kg Sabu dan Ribuan Senjata Api Rakitan

Berita Terkait

Selasa, 23 Desember 2025 - 13:36 WIB

Semangat Indonesia Emas 2045 Warnai Upacara Hari Ibu ke-97 di Bapas Kelas I Semarang

Selasa, 23 Desember 2025 - 11:08 WIB

Ria Norsan: Keberagaman Adalah Kekuatan Pembangunan Kalimantan Barat

Selasa, 23 Desember 2025 - 10:38 WIB

Dialog FKDM Kalbar Satukan Tokoh Adat hingga Mahasiswa Jaga Kondusivitas Daerah

Senin, 22 Desember 2025 - 07:51 WIB

Dirjen PAS Apresiasi Kesiapan Bapas Kelas I Semarang Hadapi KUHP Nasional

Jumat, 19 Desember 2025 - 22:09 WIB

Jelang Akhir Tahun 2025, FKDM Kalbar Gelar Dialog Kewaspadaan Dini Hadirkan Gubernur dan Kapolda

Jumat, 19 Desember 2025 - 08:21 WIB

Resmi Tahap II, Dua Tersangka Korupsi Dana Hibah GKE Sintang Ditahan di Rutan Kelas II A

Jumat, 19 Desember 2025 - 08:14 WIB

Gempur Peredaran Gelap: Pangdam XII/Tpr Musnahkan 30 Kg Sabu dan Ribuan Senjata Api Rakitan

Jumat, 19 Desember 2025 - 08:06 WIB

Bupati Sujiwo Turun Langsung, Proyek Penimbunan Living Mall Kubu Raya Disetop, Ini Penyebabnya

Berita Terbaru